Pangkalan Udara TNI AU Ranai akan segera dilengkapi dengan jet tempur
cangih, Sukhoi. Untuk itu di pangkalan ini akan segera dibangun shelter
Sukhoi di hanggar barat Lanud Ranai, Natuna.
“Pembangunan
Shelter Sukhoi ini sebagai pangkalan pendukung operasi TNI AU di
Natuna,” ujar Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Ranai, Letkol Andri
Gandy, Kamis (27/3/2014).
Shelter
ini memungkinkan pergelaran pesawat tempur dan dijadikan home base di
Lanud Ranai. Sehingga pesawat Sukhoi tetap berada di Lanud Ranai, jika
setiap saat diperlukan.
Saat
ini Lanud Ranai telah dilengkapi beberapa fasilitas seperti lampu
runway, lampu taxiway, emergency, radio TNI AU primary dan secondary
hingga lampu tower. Jika sebelumnya bandara ini belum bisa beroperasi di
malam hari, tetapi kini sudah bisa dioperasikan dan sudah dilengkapi
radar yang terintegrasi.
"Setidaknya
dalam kurun waktu dekat, bandara Lanud Ranai bisa sekelas Batam. Walau
panjang landasan saat ini masih 2,5 kilometer, sementara Batam sudah
tiga kilometer,” ujarnya.
Sebelumnya
Asisten Deputi I Bidang Pertahanan Negera Kemenko Polhukam, Fajru
Zaini, mengatakan pembangunan shelter pesawat tempur Sukhoi di Lanud
Ranai sudah dianggap sebagai langkah memenuhi standar minimum pertahanan
negara.
Fajru
mengakui, Shelter Sukhoi salah satu penunjang pengembangan kekuatan
pokok minimum (minimum essential force/MEF) pada rencana strategis
(Renstra) ke depannya. Sehingga kelak pesawat yang melakukan operasi
lebih mudah parkir di pangkalan terdepan, salah satunya seperti di
Natuna.
"Memang
kita harus siapkan sarana untuk alat tempur seperti pesawat tempur
Sukhoi. Pembangunan shelter itu dalam menunjang minimum essential force.
Dimanapun pangkalan terdepan kita harus sediakan shelter,” ungkapnya
saat di Ranai, pekan lalu.
Menurutnya,
kelengkapan fasilitas di pangkalan udara terdepan akan memungkinkan
pesawat melakukan operasi dengan optimal. Namun pihaknya berupaya
melengkapi standar di bandara Lanud Ranai untuk operasi pesawat-pesawat
seperti Sukhoi. “Perlu persiapan dulu mulai dari suplai listrik, ground
pendaratan yang standar sesuai lebar dan panjang landasannya,” ujarnya.
Sumber : BatamPos, JakartaGreater
Tidak ada komentar:
Posting Komentar