Tiga Kapal Cepat Rudal TNI AL dalam Formasi Siap Tempur |
Sinergi antara industri galangan kapal dengan industri pertahanan
nasional makin kuat. Hingga sepuluh tahun ke depan, kebutuhan kapal
industri pertahanan khususnya kapal cepat rudal (KCR) 60 meter mencapai
16 kapal. Saat ini tiga kapal di antaranya sudah menjalin kontrak kerja
sama dengan PT PAL.
Sebagai industri galangan kapal, kendala utama pada pasokan peralatan
dan komponen kapal. Selama industri dalam negeri belum mampu menyuplai
peralatan dan komponen yang diperlukan, maka industri galangan kapal
tetap bergantung ke impor. Tapi dengan keterbatasan itu, kami berusaha
untuk menyelesaikan proyek ini sesegera mungkin. Karena dengan demikian
kami masih terus dipercaya untuk memenuhi kebutuhan kapal TNI-AL.
Ini
sekaligus memajukan industri perkapalan nasional dan tantangan bagi PT
PAL ke depan. Melalui momentum ini kami berharap PT PAL makin
meningkatkan kinerja sebagai leading sector kapal perang skala dunia.
Meskipun baru menandatangani kontrak kerja sama untuk
pembangunan KCR tiga unit, tapi ke depan pihaknya akan tetap
mempercayakan pembangunan tiga belas kapal sisanya pada perusahaan pelat
merah tersebut.
Dana
yang digunakan untuk membeli satu KCR mencapai Rp 500 miliar. Pembangunan satu kapal tidak dapat mengandalkan
komponen dalam negeri sepenuhnya. Menurutnya itu wajar, di berbagai
negara pun memang rakitan dari berbagai negara seperti Jerman, Jepang
dan Inggris. Tapi kami harapkan semua industri dan peralatan dalam
negeri dipakai secara maksimal, misalnya kerja sama teknologi dengan PT
LAN Industri (Persero), lalu pelat dari Krakatau Steel, interior dengan
PT INKA. Jadi, semua industri dalam negeri diberdayakan.
Selain KCR, PT PAL juga memperoleh pesanan kapal selam yang
bekerja sama dengan Korea Selatan. Dua kapal selam akan dibangun di
Korea dan sisanya satu kapal di galangan milik PT PAL. Sedangkan untuk
membangun itu, PT PAL mengirim karyawannya ke Korea.
Sumber : JPNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar