Rabu, 26 Februari 2014

PT PAL Produksi 16 Kapal Rudal Cepat pesanan TNI AL

Tiga Kapal Cepat Rudal TNI AL dalam Formasi Siap Tempur
 
Sinergi antara industri galangan kapal dengan industri pertahanan nasional makin kuat. Hingga sepuluh tahun ke depan, kebutuhan kapal industri pertahanan khususnya kapal cepat rudal (KCR) 60 meter mencapai 16 kapal. Saat ini tiga kapal di antaranya sudah menjalin kontrak kerja sama dengan PT PAL.
        
Sebagai industri galangan kapal, kendala utama pada pasokan peralatan dan komponen kapal. Selama industri dalam negeri belum mampu menyuplai peralatan dan komponen yang diperlukan, maka industri galangan kapal tetap bergantung ke impor. Tapi dengan keterbatasan itu, kami berusaha untuk menyelesaikan proyek ini sesegera mungkin. Karena dengan demikian kami masih terus dipercaya untuk memenuhi kebutuhan kapal TNI-AL.

Ini sekaligus memajukan industri perkapalan nasional dan tantangan bagi PT PAL ke depan. Melalui momentum ini kami berharap PT PAL makin meningkatkan kinerja sebagai leading sector kapal perang skala dunia.

Meskipun baru menandatangani kontrak kerja sama untuk pembangunan KCR tiga unit, tapi ke depan pihaknya akan tetap mempercayakan pembangunan tiga belas kapal sisanya pada perusahaan pelat merah tersebut.

Dana yang digunakan untuk membeli satu KCR mencapai Rp 500 miliar. Pembangunan satu kapal tidak dapat mengandalkan komponen dalam negeri sepenuhnya. Menurutnya itu wajar, di berbagai negara pun memang rakitan dari berbagai negara seperti Jerman, Jepang dan Inggris. Tapi kami harapkan semua industri dan peralatan dalam negeri dipakai secara maksimal, misalnya kerja sama teknologi dengan PT LAN Industri (Persero), lalu pelat dari Krakatau Steel, interior dengan PT INKA. Jadi, semua industri dalam negeri diberdayakan.

Selain KCR, PT PAL juga memperoleh pesanan kapal selam yang bekerja sama dengan Korea Selatan. Dua kapal selam akan dibangun di Korea dan sisanya satu kapal di galangan milik PT PAL. Sedangkan untuk membangun itu, PT PAL mengirim karyawannya ke Korea. 
 
Sumber : JPNN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar