PT Dirgantara Indonesia (PT DI) saat ini sedang mengembangkan pesawat N 219. Pembuatan purwarupa (prototype) pesawat sebelum diuji coba disebut akan selesan pekan depan. Namun, berapa biaya membuat prototype tersebut?
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana
menyebut PT DI telah mendapat anggaran sebesar Rp 310 miliar untuk
mengembangkan prototype ini. Dana ini kemungkinan masih akan ditambah
tahun depan.
"Rp 310 miliar untuk tahun ini, sebagian besar sudah. Tahun depan Rp
90 miliar lagi," ucap Armida saat mengunjungi pabrik PT DI di Bandung,
Jumat (7/3).
Pesawat uji atau prototype tersebut akan dibuat 4 buah. Alokasinya,
dua pesawat untuk uji terbang (flying test) dan dua lagi untuk pesawat
uji permulaan (starting test).
Jika dihitung dari total anggaran yang
dihabiskan yaitu Rp 400 miliar, maka pembuatan satu prototype pesawat
menghabiskan Rp 100 miliar. Fasilitatornya adalah Lembaga Penerbangan
dan Antariksa (LAPAN)
"Jadi prototype ada 4 dengan Rp 400 miliar tadi. Semua sudah jadi
siap terbang. Pemberiannya melalui LAPAN, ini untuk membangun kapasitas
IPTEK kita," tegasnya.
Namun demikian, pesawat dua mesin dengan 19 tempat duduk ini tidak
akan dijual seharga Rp 100 miliar karena itu adalah harga uji coba yang
kemungkinan ada gagal dan harus diganti.
Jika dijual, harga pesawat ini
nantinya berkisar USD 4,5 juta - USD 5 juta.
"Selain mengembangkan IPTEK ini juga produksi di sini dan sekarang
Pemda sudah order sebanyak 150 pesawat. Balik modal atau BEP cuma 40 -
50 pesawat," tutupnya.
Sumber : Merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar