Senin, 10 Maret 2014

Tembus pasar dunia, N 219 siap disertifikasi internasional

Pesawat N 219 buatan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dipersiapkan untuk menembus pasar internasional. 

Pesawat 2 mesin 19 seater (tempat duduk) tersebut diklaim mampu bersaing dengan pesawat sekelasnya yaitu twin otter. 

Dibandingkan twin otter harga pesawat ini jauh lebih murah yaitu hanya USD 4,5 juta.
VP Commercial and Marketing PT DI, Arie Wibowo menyebut kemungkinan pesawat N 219 akan menembus pasar Australia dan Afrika. Kedua negara tersebut membutuhkan pesawat kecil dengan jam terbang sekitar 2 jam.

"Negara Eropa tidak mungkin pakai pesawat jenis ini. Secara geographic lebih mudah menggunakan jarak pendek seperti di Australia dan Afrika (daratannya luas)," ucap Arie di kantor PT DI, Bandung, Jumat (7/3).

Menurut Arie, pihak PT DI siap melakukan sertifikasi internasional atau sertifikasi yang mengikuti negara pembeli tersebut agar pesawat bisa terjual. Proses sertifikasi bisa dimulai setelah proses pembuatan prototype selesai pada akhir 2015 mendatang.

"Biaya sertifikasi tidak mahal, sebetulnya sertifikasi dari Indonesia saja sudah diakui dunia internasional. Sertifikasi Itu hanya harmonisasi tadi kalau mereka minta sertifikasi lagi," katanya.

Proses sertifikasi mengikuti permintaan negara pembeli ini bisa dilakukan setelah mereka memesan pesawat. "Apabila tidak ada pembelinya di sana kita tidak harus sertifikasi negara mereka. Jadi sesuai request (permintaan)."

Menurut Arie, negara yang biasa meminta sertifikasi khusus adalah Thailand. Sedangkan Australia hanya mengikuti standar sertifikasi internasional dari Eropa.

"Thailand satu satunya minta spesial bisa minta sertifikasi negara mereka, tapi kita bisa harmonisasi. Tapi sertifikasi kita sudah mengacu sertifikasi internasional," tutupnya.

Sumber : Merdeka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar