Kapal Trimaran KRI Klewang yang terbakar dibangun lagi
Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Muda TNI
Suyitno, mengukuhkan sekaligus menutup pelatihan kelaikan Satuan Tugas
(Satgas) Dalam Negeri Proyek Pengadaan Kapal Cepat Rudal (Yekdakap KCR)
Trimaran, di Mabesal Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (14/3/2014).
Kegiatan
pengukuhan didahului dengan pelatihan kelaikan Satgas Dalam Negeri
Proyek Pengadaan Kapal Cepat Rudal (KCR) Trimaran yang berlangsung
selama lima hari. Para personel Satgas Yekdapak KCR Trimaran yang
dikukuhkan, antara lain Komandan Satgas Letkol Laut (KH) Moch. Tholib;
Perwira Pengawas Platform Letkol Laut (T) Tegus Subekti; Perwira
Sekretaris Mayor Laut (E) Muhamad Yusdi Jauhari, Perwira Sekretaris
Mayor Laut (T) Budi Sugiarto; Perwira Pendidikan, Latihan, Administrasi
dan Logistik Mayor Laut (S) Tommy Basta, dan Bintara Sekretariat Serda
BEK Agin Siswanto.
Usai
upacara pengukuhan, Aslog KSAL mengatakan pembangunan KCR Trimaran
merupakan pembangunan yang kedua kalinya. Hal ini dimaksudkan sebagai
pengganti kapal sebelumnya yang telah terbakar, di mana pada saat itu
kapal masih belum diserahterimakan kepada TNI Angkatan Laut.
Permasalahan
lain yang dihadapi adalah masih sering terjadi keterlambatan jadwal
penyerahan kapal pada proses pembangunan. Hal dikarenakan oleh
ketidakmampuan galangan dalam mensinergikan aspek-aspek pengetahuan dan
keterampilan tenaga kerjanya dengan baik dan benar.
“Oleh
karena itu, untuk menjamin terlaksananya penyerahan kapal tepat waktu
dan mutu, dibutuhkan pengawasan oleh personel satgas yang memahami
secara detail proses pembangunan kapal yang dilaksanakan oleh galangan.
Pengawasan dimulai dari carbon cutting, launching hingga akhirnya
penyerahan kapal dari galangan ke TNI Angkatan Laut selaku pengguna,”
kata Aslog KSAL seperti dilansir dalam siaran pers Kasubdispenum
Dispenal, Kolonel Laut S J Widjojono.
Lebih
lanjut, Aslog KSAL menjelaskan seluruh materi pelatihan yang diterima
dan dipelajari menjadi modal dasar untuk melaksanakan pengawasan proses
pembangunan kapal oleh galangan.
“Dengan
bekal awal tersebut, tentunya masih diperlukan upaya-upaya proaktif
dari setiap individu, untuk selalu berusaha dengan sungguh-sungguh
melaksanakan pengawasan secara melekat setiap detail proses pembangunan
kapal. Sehingga dengan berakhirnya pelatihan ini, saya harap
saudara-saudara telah mengerti dan memahami tugas, semua aturan dan
prosedur, serta kegiatan yang harus dilakukan.,” katanya.
Ia
juga berharap agar dapat meminimalisir adanya kemungkinan
kesalahan-kesalahan prosedur dan penurunan kualitas material pada kapal
yang dibangun. Dengan demikian pembangunan kapal dapat diselesaikan
tepat waktu dan dengan kualitas material yang sesuai dengan spesifikasi
teknis yang diinginkan.
Sumber : Jurnas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar